Integrated Art Exhibition

 

Integrated arts (seni terintegrasi) merupakan suatu perwujudan beragam disiplin seni ke dalam suatu karya. Pada dasarnya, ada kesamaan antara seni dengan subyek-subyek lainnya. Selain itu, penggabungan seni ke dalam bentuk subyek lain dapat mendorong proses pembelajaran dan mendukung kreativitas. Integrasi membutuhkan kolaborasi, penelitian, dan penerapan praktis—juga menuntut kreativitas, pemecahan masalah, ketekunan, serta kemampuan untuk bekerja di tengah permintaan keras atas ragam gagasan dan konsep yang dirangkai untuk menciptakan sebuah produk akhir.

Bicara tentang integrasi seni berarti bicara tentang sarana untuk menyajikan kesempatan bagi orang-orang yang hendak menciptakan makna bagi masing-masing. Melalui hal tersebut, seseorang dapat menciptakan sebuah karya seni berdasarkan intuisi dan pemaknaannya sendiri menggunakan ragam kesenian yang diinginkannya, alih-alih sekadar mengikuti aturan normatif salah satu dimensi seni. Tidak hanya itu; seseorang yang mengintegrasikan berbagai jenis dan media seni pun dapat dianggap telah melakukan lompatan untuk keluar dari zona nyamannya. Eksperimen seni multidisipliner jelas butuh keberanian, kreativitas, dan ketekunan dari sang pembuat karya. Pada akhirnya, ia akan menciptakan sesuatu yang otentik sebagai buah dari pikiran dan perasaannya sendiri.

Integrasi seni juga berdampak pada kemampuan berwirausaha. Dapat dikatakan, dalam hal ini, integrasi pun bisa terjadi pada idealisme seniman dan kenyataan hidup. Kala keduanya dipertemukan dan sejalan, seseorang akan mampu menghasilkan karya yang tidak hanya menyentuh rasa para khalayaknya, tetapi juga memiliki nilai materiil yang pantas bagi seniman. Hasil karya dari bermacam-macam bidang seni yang tergabung menjadi satu sedianya memenuhi fungsi batiniah, pun dengan fungsi lahiriah.

Dalam bidang pendidikan, integrasi seni dinilai sebagai salah satu pendekatan pendidikan yang dapat meningkatkan pengetahuan umum dan, secara bersamaan, memperluas wawasan serta melatih apresiasi terhadap seni. Bahkan, meski prospek kerja terkait kesenian masih sangat lemah dan dipandang sebelah mata, harus diakui bahwa seni juga berkontribusi dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (Science, Technology, Engineering, Mathematics—STEM) yang kerap menjadi standar bidang pekerjaan idaman di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, seni (arts) kemudian berada di tempat yang sama dengan keempat bidang tadi—menambah satu huruf pada akronim tersebut menjadi STEAM. Para peneliti percaya, pendekatan kesenian di bidang pendidikan dapat lebih memicu siswa untuk belajar dan menambah pengetahuan baru, tentunya sembari mengapresiasi seni yang ditampilkan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.

Dari banyak perspektif yang dapat dicapai melalui integrasi seni, bidang kebudayaan pun menjadi salah satunya. Seni yang terintegrasi dapat menciptakan tidak hanya karya berwujud benda; tetapi juga berbagai pemahaman dan pemaknaan terhadap nilai budaya yang terkandung dalam karya tersebut. Seni multidimensi dapat berbicara lebih banyak mengenai budaya dan asal-usulnya ketimbang teks atau karya seni dari medium tunggal. Ia tidak akan membawa khalayak berhenti pada urusan estetika belaka; mereka akan diajak berpikir, merasa, dan memberi makna pada karya tersebut.

You may also like...

%d bloggers like this: